ARTI FILASFAT
Pengertian
filsafat - definisi filsafat menurut para ahli - Filsafat sejatinya merupakan
konsep dasar mengenai kehidupan dan visi kedepan. Dalam suatu komunitas,
filsafat dapat tumbuh dan berkembang sesuai dengan kebudayaan masing-masing. Dibawah
ini merupakan pengertian dan definisi filsafat menurut para ahli :
Pengertian filsafat menurut para ahli
Pengertian filsafat menurut Pudjo Sumedi AS.,
Drs.,M.Ed. dan Mustakim, S.Pd.,MM,
Istilah dari
filsafat berasal bahasa Yunani : ”philosophia”. Seiring perkembangan jaman
akhirnya dikenal juga dalam berbagai bahasa, seperti : ”philosophic” dalam
kebudayaan bangsa Jerman, Belanda, dan Perancis; “philosophy” dalam bahasa
Inggris; “philosophia” dalam bahasa Latin; dan “falsafah” dalam bahasa Arab.
Pengertian filsafat menurut Plato
Filsafat adalah
pengetahuan yang berminat mencapai pengetahuan kebenaran yang asli.
Pengertian filsafat menurut Aristoteles
Filsafat adalah
ilmu ( pengetahuan ) yang meliputi kebenaran yang terkandung didalamnya
ilmu-ilmu metafisika, logika, retorika, etika, ekonomi, politik, dan estetika.
Pengertian filsafat menurut Al Farabi
Filsafat adalah
ilmu ( pengetahuan ) tentang alam maujud bagaimana hakikat yang sebenarnya.
Pengertian filsafat menurut Cicero
Filsafat adalah
sebagai “ibu dari semua seni “( the mother of all the arts“ ia juga
mendefinisikan filsafat sebagai ars vitae (seni kehidupan )
Pengertian filsafat menurut Johann Gotlich Fickte
(1762-1814 )
Filsafat sebagai
Wissenschaftslehre (ilmu dari ilmu-ilmu , yakni ilmu umum, yang jadi dasar
segala ilmu. Ilmu membicarakan sesuatu bidang atau jenis kenyataan. Filsafat
memperkatakan seluruh bidang dan seluruh jenis ilmu mencari kebenaran dari
seluruh kenyataan.
Pengertian filsafat menurut Paul Nartorp (1854 –
1924 )
Filsafat sebagai
Grunwissenschat (ilmu dasar hendak menentukan kesatuan pengetahuan manusia
dengan menunjukan dasar akhir yang sama, yang memikul sekaliannya .
Pengertian filsafat menurut Imanuel Kant ( 1724 –
1804 )
Filsafat adalah
ilmu pengetahuan yange menjadi pokok dan pangkal dari segala pengetahuan yang
didalamnya tercakup empat persoalan.
Apakah yang dapat kita kerjakan
?(jawabannya metafisika )
Apakah yang seharusnya kita kerjakan
(jawabannya Etika )
Sampai dimanakah harapan kita ?(jawabannya
Agama )
Apakah yang dinamakan manusia ? (jawabannya
Antropologi )
Pengertian filsafat menurut Notonegoro
Filsafat
menelaah hal-hal yang dijadikan objeknya dari sudut intinya yang mutlak, yang
tetap tidak berubah , yang disebut hakekat.
Pengertian filsafat menurut Driyakarya
Filsafat sebagai
perenungan yang sedalam-dalamnya tentang sebab-sebabnya ada dan berbuat,
perenungan tentang kenyataan yang sedalam-dalamnya sampai “mengapa yang
penghabisan “.
Pengertian filsafat menurut Sidi Gazalba
Berfilsafat
ialah mencari kebenaran dari kebenaran untuk kebenaran , tentang segala sesuatu
yang di masalahkan, dengan berfikir radikal, sistematik dan universal.
Pengertian filsafat menurut Harold H. Titus (1979 )
Filsafat adalah sekumpulan sikap dan
kepecayaan terhadap kehidupan dan alam yang biasanya diterima secara tidak
kritis. Filsafat adalah suatu proses kritik atau pemikiran terhadap kepercayaan
dan sikap yang dijunjung tinggi;
Filsafat adalah suatu usaha untuk
memperoleh suatu pandangan keseluruhan;
Filsafat adalah analisis logis dari bahasa
dan penjelasan tentang arti kata dan pengertian ( konsep );
Filsafat adalah kumpulan masalah yang
mendapat perhatian manusia dan yang dicirikan jawabannya oleh para ahli
filsafat.
Pengertian filsafat menurut Hasbullah Bakry
Ilmu Filsafat
adalah ilmu yang menyelidiki segala sesuatu dengan mendalam mengenai
Ke-Tuhanan, alam semesta dan manusia sehingga dapat menghasilkan pengetahuan
tentang bagaimana sikap manusia itu sebenarnya setelah mencapai pengetahuan
itu.
Pengertian
filsafat menurut Prof. Dr.Mumahamd Yamin
Filsafat ialah
pemusatan pikiran , sehingga manusia menemui kepribadiannya seraya didalam
kepribadiannya itu dialamiya kesungguhan.
Pengertian filsafat menurut Prof.Dr.Ismaun, M.Pd.
Filsafat ialah
usaha pemikiran dan renungan manusia dengan akal dan qalbunya secara
sungguh-sungguh , yakni secara kritis sistematis, fundamentalis, universal,
integral dan radikal untuk mencapai dan menemukan kebenaran yang hakiki
(pengetahuan, dan kearifan atau kebenaran yang sejati.
Pengertian filsafat menurut Bertrand Russel
Filsafat adalah
sesuatu yang berada di tengah-tengah antara teologi dan sains. Sebagaimana
teologi , filsafat berisikan pemikiran-pemikiran mengenai masalah-masalah yang
pengetahuan definitif tentangnya, sampai sebegitu jauh, tidak bisa
dipastikan;namun, seperti sains, filsafat lebih menarik perhatian akal manusia
daripada otoritas tradisi maupun otoritas wahyu.
APA
ITU FILSAFAT
Filsafat
adalah studi tentang seluruh fenomena kehidupan dan pemikiran manusia secara
kritis dan dijabarkan dalam konsep mendasar.[1] Filsafat tidak didalami dengan
melakukan eksperimen-eksperimen dan percobaan-percobaan, tetapi dengan mengutarakan
masalah secara persis, mencari solusi untuk itu, memberikan argumentasi dan
alasan yang tepat untuk solusi tertentu. Akhir dari proses-proses itu
dimasukkan ke dalam sebuah proses dialektika. Untuk studi falsafi, mutlak
diperlukan logika berpikir dan logika bahasa.
Logika
merupakan sebuah ilmu yang sama-sama dipelajari dalam matematika dan filsafat.
Hal itu membuat filasafat menjadi sebuah ilmu yang pada sisi-sisi tertentu
berciri eksak di samping nuansa khas filsafat, yaitu spekulasi, keraguan, rasa
penasaran dan ketertarikan. Filsafat juga bisa berarti perjalanan menuju
sesuatu yang paling dalam, sesuatu yang biasanya tidak tersentuh oleh disiplin
ilmu lain dengan sikap skeptis yang mempertanyakan segala hal.
Etimologi
Kata
falsafah atau filsafat dalam bahasa Indonesia merupakan kata serapan dari
bahasa Arab فلسفة, yang juga diambil dari bahasa Yunani; Φιλοσοφία philosophia.
Dalam bahasa ini, kata ini merupakan kata majemuk dan berasal dari kata-kata
(philia = persahabatan, cinta dsb.) dan (sophia = "kebijaksanaan").
Sehingga arti harafiahnya adalah seorang “pencinta kebijaksanaan”.
Kata
filosofi yang dipungut dari bahasa Belanda juga dikenal di Indonesia. Bentuk
terakhir ini lebih mirip dengan aslinya. Dalam bahasa Indonesia seseorang yang
mendalami bidang falsafah disebut "filsuf".
Klasifikasi
Plato
(sebelah kiri) dan Aristotle (kanan), menurut lukisan Raffaelo Sanzio pada
tahun 1509
Dalam
membangun tradisi filsafat banyak orang mengajukan pertanyaan yang sama ,
menanggapi, dan meneruskan karya-karya pendahulunya sesuai dengan latar
belakang budaya, bahasa, bahkan agama tempat tradisi filsafat itu dibangun.
Oleh
karena itu, filsafat biasa diklasifikasikan menurut daerah geografis dan latar
belakang budayanya. Dewasa ini filsafat biasa dibagi menjadi dua kategori besar
menurut wilayah dan menurut latar belakang agama.
Menurut
wilayah, filsafat bisa dibagi menjadi: filsafat barat, filsafat timur, dan
filsafat Timur Tengah. Sementara, menurut latar belakang agama, filsafat dibagi
menjadi: filsafat Islam, filsafat Budha, filsafat Hindu, dan filsafat Kristen.
Filsafat Barat
Filsafat
Barat adalah ilmu yang biasa dipelajari secara akademis di
universitas-universitas di Eropa dan daerah-daerah jajahan mereka. Filsafat ini
berkembang dari tradisi filsafat orang Yunani kuno.
Tokoh
utama filsafat Barat antara lain Plato, Thomas Aquinas, Réne Descartes,
Immanuel Kant, Georg Hegel, Arthur Schopenhauer, Karl Heinrich Marx, Friedrich
Nietzsche, dan Jean-Paul Sartre.
Dalam
tradisi filsafat Barat, dikenal adanya pembidangan dalam filsafat yang
menyangkut tema tertentu.
Metafisika mengkaji hakikat segala yang
ada. Dalam bidang ini, hakikat yang ada dan keberadaan (eksistensi) secara umum
dikaji secara khusus dalam Ontologi. Adapun hakikat manusia dan alam semesta dibahas
dalam Kosmologi.
Epistemologi mengkaji tentang hakikat dan
wilayah pengetahuan (episteme secara harafiah berarti “pengetahuan”).
Epistemologi membahas berbagai hal tentang pengetahuan seperti batas, sumber,
serta kebenaran suatu pengetahuan.
Aksiologi membahas masalah nilai atau norma
yang berlaku pada kehidupan manusia. Dari aksiologi lahirlah dua cabang
filsafat yang membahas aspek kualitas hidup manusia: etika dan estetika.
Etika, atau filsafat moral, membahas
tentang bagaimana seharusnya manusia bertindak dan mempertanyakan bagaimana
kebenaran dari dasar tindakan itu dapat diketahui. Beberapa topik yang dibahas
di sini adalah soal kebaikan, kebenaran, tanggung jawab, suara hati, dan
sebagainya.
Estetika membahas mengenai keindahan dan
implikasinya pada kehidupan. Dari estetika lahirlah berbagai macam teori
mengenai kesenian atau aspek seni dari berbagai macam hasil budaya.
Filsafat Timur
Filsafat
Timur adalah tradisi falsafi yang terutama berkembang di Asia, khususnya di
India, Republik Rakyat Cina dan daerah-daerah lain yang pernah dipengaruhi
budayanya. Sebuah ciri khas Filsafat Timur ialah dekatnya hubungan filsafat
dengan agama. Meskipun hal ini kurang lebih juga bisa dikatakan untuk Filsafat
Barat, terutama di Abad Pertengahan, tetapi di Dunia Barat filsafat ’an sich’
masih lebih menonjol daripada agama.
Nama-nama
beberapa filsuf Timur, antara lain Sidharta Budha Gautama/Budha, Bodhidharma,
Lao Tse, Kong Hu Cu, Zhuang Zi dan juga Mao Zedong.
Filsafat Timur Tengah
Filsafat
Timur Tengah dilihat dari sejarahnya merupakan para filsuf yang bisa dikatakan
juga merupakan ahli waris tradisi Filsafat Barat. Sebab para filsuf Timur
Tengah yang pertama-tama adalah orang-orang Arab atau orang-orang Islam dan
juga beberapa orang Yahudi, yang menaklukkan daerah-daerah di sekitar Laut
Tengah dan menjumpai kebudayaan Yunani dengan tradisi falsafah mereka.
Lalu
mereka menterjemahkan dan memberikan komentar terhadap karya-karya Yunani.
Bahkan ketika Eropa setalah runtuhnya Kekaisaran Romawi masuk ke Abad
Pertengahan dan melupakan karya-karya klasik Yunani, para filsuf Timur Tengah
ini mempelajari karya-karya yang sama dan bahkan terjemahan mereka dipelajari
lagi oleh orang-orang Eropa.
Nama-nama
beberapa filsuf Timur Tengah adalah Ibnu Sina, Ibnu Tufail, Kahlil Gibran dan
Averroes.
Filsafat Islam
Filsafat
Islam merupakan filsafat yang seluruh cendekianya adalah muslim. Ada sejumlah
perbedaan besar antara filsafat Islam dengan filsafat lain. Pertama, meski
semula filsuf-filsuf muslim klasik menggali kembali karya filsafat Yunani
terutama Aristoteles dan Plotinus, namun kemudian menyesuaikannya dengan ajaran
Islam.
Kedua,
Islam adalah agama tauhid. Maka, bila dalam filsafat lain masih 'mencari
Tuhan', dalam filsafat Islam justru Tuhan 'sudah ditemukan, dalam arti bukan
berarti sudah usang dan tidak dibahas lagi, namun filsuf islam lebih memusatkan
perhatiannya kepada manusia dan alam, karena sebagaimana kita ketahui,
pembahasan Tuhan hanya menjadi sebuah pembahasan yang tak pernah ada finalnya.
Filsafat Kristen
Filsafat
Kristen mulanya disusun oleh para bapa gereja untuk menghadapi tantangan zaman
di abad pertengahan. Saat itu dunia barat yang Kristen tengah berada dalam
zaman kegelapan (dark age). Masyarakat mulai mempertanyakan kembali kepercayaan
agamanya.
Filsafat
Kristen banyak berkutat pada masalah ontologis dan filsafat ketuhanan. Hampir
semua filsuf Kristen adalah teologian atau ahli masalah agama. Sebagai contoh:
Santo Thomas Aquinas dan Santo Bonaventura
Munculnya Filsafat
Filsafat,
terutama Filsafat barat muncul di Yunani semenjak kira-kira abad ke 7 S.M..
Filsafat muncul ketika orang-orang mulai memikirkan dan berdiskusi akan keadaan
alam, dunia, dan lingkungan di sekitar mereka dan tidak menggantungkan diri
kepada [agama] lagi untuk mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan ini.
Banyak
yang bertanya-tanya mengapa filsafat muncul di Yunani dan tidak di daerah yang
beradab lain kala itu seperti Babilonia, Yudea (Israel) atau Mesir. Jawabannya
sederhana: di Yunani, tidak seperti di daerah lain-lainnya tidak ada kasta
pendeta sehingga secara intelektual orang lebih bebas.
Orang
Yunani pertama yang bisa diberi gelar filsuf ialah Thales dari Mileta, sekarang
di pesisir barat Turki. Tetapi filsuf-filsuf Yunani yang terbesar tentu saja
ialah: Sokrates, Plato dan Aristoteles. Sokrates adalah guru Plato sedangkan
Aristoteles adalah murid Plato. Bahkan ada yang berpendapat bahwa sejarah
filsafat tidak lain hanyalah “Komentar-komentar karya Plato belaka”. Hal ini
menunjukkan pengaruh Plato yang sangat besar pada sejarah filsafat.
Buku
karangan plato yg terkenal adalah berjudul "etika, republik, apologi,
phaedo, dan krito".eh disiplin ilmu lain dengan sikap skeptis yang
mempertanyakan segala hal.
0 komentar:
Posting Komentar